Beranda | Artikel
Pelajaran dari Kisah Nabi Syuaib
Kamis, 11 Juli 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi

Pelajaran dari Kisah Nabi Syuaib adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 08 Juli 2024 M / 2 Al-Muharram 1446 H.

Kajian Tentang Pelajaran dari Kisah Nabi Syuaib

Kaum Nabi Syuaib diazab dengan tiga azab. Yang pertama, dengan gempa bumi yang dahsyat. Yang kedua, dengan suara yang sangat keras. Dan yang ketiga, dengan terbakar.

Awalnya, ketika mereka menantang Nabi Syuaib agar diturunkan azab kepada mereka dan dipandang sama Nabi Syuaib bahwa mereka tidak akan beriman lagi, maka Nabi Syuaib berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan Allah timpakan azab. Dimana Allah kirim cuaca sangat panas, air yang mereka miliki panas, sumur-sumur airnya panas mendidih, sangat panas. Kemudian Allah kirim awan yang mereka sangka akan turun hujan. Mereka sudah bahagia, tapi mereka keliru. Awan itu ternyata berisi api, mereka dibakar dari atas dan bawah, sebelum dibakar di neraka. Kemudian ada teriakan yang sangat keras sekali, sangat menggelegar, lalu dihancurkan oleh Allah juga dengan gempa yang sangat luar biasa. Itu akhir dari kisah orang-orang yang membangkang, kufur, dan tidak nurut sama nabinya.

Setelah Allah mengisahkan kepada kita kisah kaum Hud, kisahnya kaum Shaleh. Allah Ta’ala berfirman,

ذَٰلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْقُرَىٰ نَقُصُّهُ عَلَيْكَ ۖ مِنْهَا قَائِمٌ وَحَصِيدٌ

“Yang demikian itu atau itulah di antara berita dari penduduk negeri yang Kami hancurkan yang Kami kisahkan kepada engkau. Di antara negeri-negeri itu ada yang tanda-tandanya masih ada, ada juga yang sudah musnah.” (QS. Hud[11]: 100)

Negeri-negeri yang ada di dunia yang dihancurkan sama Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada yang Allah musnahkan sama sekali, lenyap, ada yang tinggal sisa-sisanya saja yang sampai sekarang masih ada. Sisa-sisa dari kaum yang dulu berjaya, yang dulu hebat kuat, yang catnya tidak luntur.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَٰكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ۖ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ ۖ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ

“Kami tidak menzalimi mereka, tetapi mereka sendirilah yang menzalimi diri mereka itu. Sesembahan-sesembahan mereka sama sekali tidak bisa memberikan manfaat kepada mereka ketika datang azab Rabbmu. Sesembahan-sesembahan itu tidaklah menambah mereka melainkan kepada kecelakaan.” (QS. Hud[11]: 101)

Disebutkan oleh Allah dalam ayat ini, sesembahan-sesembahan yang disembah selain Allah itu pada hakikatnya menyeret kepada kecelakaan, kebinasaan, dan kehancuran.

Pelajarannya adalah kita harus taat kembali pada Allah. Diingatkan dengan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang kita baca dan pelajari, kita menjadi lebih baik, menambah amal shalih, menambah dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, terus belajar agama, mempelajari akidah, tauhid, manhaj yang lurus, ibadah. Itu tugas kita.

Allah tugaskan kita untuk fokus beribadah, dan kepada hal-hal yang mendatangkan pahala dan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena kita yakin, yakin seyakin-yakinnya bahwa diri kita ini tidak mungkin sanggup menahan panasnya api neraka.

Allah membinasakan kaum Nabi Syuaib ‘Alaihis Salam ketika di dunia dengan tiga hal yang tadi sudah disebutkan. Adapun di akhirat ada azab yang pedih dan kekal yang menunggu mereka. Allah Ta’ala berfirman,

وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَلَيْسَ هَٰذَا بِالْحَقِّ ۖ قَالُوا بَلَىٰ وَرَبِّنَا ۚ قَالَ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

“Lihat ketika mereka dipaparkan atas api neraka, dikatakan pada mereka, ‘Bukankah ini benar?’ Mereka menjawab, ‘Iya benar, demi Rabb kami.’ Allah befirman, ‘Rasakanlah azab dengan sebab kalian kufur.`” (QS. Al-Ahqaf[46]: 34)

Ini adalah akhir perjalanan dari kekafiran, yaitu kehancuran di dunia, dan azab yang kekal yang menunggu di akhirat. Oleh karena itu ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang punya akal.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54281-pelajaran-dari-kisah-nabi-syuaib/